Minggu, 01 Agustus 2010

Makna Al-Quran

Secara bahasa, Al-Quran berasal dari kata kerja "qara'a" yang berarti "mengumpulkan atau menghimpun", dan Qira'ah yang berarti "menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang laindalam suatu ucapan yang tersusun rapi".

Al-Quran adalah firman atau wahyu yang diturunkan oleh oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan Malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman dan petunjuk hidup seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Al-Quran merupakan kitab suci terakhir dan terbesar yang diturunkan Allah SWT kepada manusia setelah Taurat, Zabur dan Injil yang ditunkan kepada para Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Al-Quran merupakan kitab suci yang istimewa karena tidak hanya mempelajari dan mengamalkan isinya saja yang menjadi keutamaan, tetapi membacanya saja sudah bernilai ibadah.

Hal ini sesuai dengan beberapa definisi Al-Quran yang diungkapkan para ulama, diantaranya Dr. Subhi Ash-Shalih. Ia mendefinisikan Al-Quran sebagai "kalam Allah SWT berupa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di Mushaf serta diriwayatkan secara Mutawatir di mana membacanya termasuk ibadah".

Definisi senada diungkapkan oleh Ustadz Muhammad Ali Ash-Shabuni. Menurutnya, Al-Quran adalah firman Allah SWT yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, dimulai dengan Surah Al-Faatihah dan ditutup dengan Surat An-Naas.

Istilah Qur'aan paling umum diterjemahkan sebagai "bacaan" atau "tilawah" (bacaan yang dilantunkan), dan telah dihubungkan secara etimologis dengan qeryaanaa (bacaan kitab suci, bagian kitab suci yang dibacakan dalam ritual keagamaan) dalam bahasa Suriah, dan Miqra' dalam bahasa Ibrani (pembacaan suatu kisah, Kitab Suci). Sebagian mufasir juga berpendapat bahwa kata tersebut berasal dari bentuk fu'laan, Qur'aan membawa konotasi "bacaan sinambung" atau "bacaan abadi", yang dibaca dan didengar berulang-ulang.

Al-Quran dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga Al-Quran menjadi nama khas kitab tersebut, yaitu sebagai nama diri, termasuk juga untuk penamaan ayat-ayatnya. Sebagai sebuah nama, Al-Quran merujuk pada wahyu (tanzil) yang "diturunkan" (unzila) oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dalam rentang waktu hampir 23 tahun. Dalam Konotasi yang lebih universal, ia adalah ekspresi diri Ummul Kitaab sebagai paradigma komunikasi Ilahiah (QS. Ar-Ra'd [13] : 39).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar